abinaCorporation

Tuesday, February 8, 2011

pencopet yang bloon

Sebuah cerita yang akan menggelitik kita semuanya. ya sebuah perjalanan seorang pencopet yang terlalu naifnya sehingga harus merasakan deruji besi yang menyiksanya.

Pagi hari itu suasana sangat mendukung sekali, hari senin hari yang ketika orang-orang sibuk memulai aktifitasnya setelah beberapa hari beristirahat dari kerja. ketika ibu ada ibu Hanida yang berumah di jalan cemara indah no.1 Serambil Ulla yang berangkat bekerja ke kantornya yang berjarak cukup jauh. Bu Hanida biasanya menggunakan mobil sendiri dengan diantar sopirnya yang selalu setia. Namun kali ini cuaca mengatakan hal lainnya. Ternyata mobil yang biasa ia gunakan sedang mengalami kerusakan yang menyebabkan beliau harus mencari jalan lain.
Akhirnya, beliau memutuskan untuk naik angkot saja karena angkot ada yang searah dengan kantornya dan tidak harus gonta-ganti kendaraan. Tidak lama kemudian beliau melihat angkot dan berusaha naik. Dengan merasa tidak ada sesuatu yang aneh beliau duduk di dekat seorang lelaki separuh baya yang mengenakan pakaian cukup rapi serta bertopi. Ibu Henidapun akhirnya terlibat obrolan dengan lelaki tersebut dan penuh canda tawa serasa bahwa lelaki itu mengetahui karakteristik ibu Hanida. Sembari sambil ngobrol, ternyata lelaki ibu mengulurkan tangannya ke arah tas yang dibawa ibu Hanida, secara perlahan ia goreskan silet yang berada ditangannya itu sembari diam-diam. Dalam waktu yang tidak begitu lama akhirnya tas yang ia copet ketemu dompetnya. ia ambil dan masukkan ke dalam bajux secara cepat ketika bu Hanida berpaing darinya.

Angkotpun mengantarkan ibu Hanida hingga di kantornya.kebetulan ketika itu ibu Hanida sudah membayar duluan angkotnya. Beliau turun dan melihat ke tasnya dan ternyata "Tasnya Sobek dan Panik" lalu segera beliau melihat ke arah angkot. Syukurlah angkotnya tidak jauh darinya, karena ban angkot pecah dan menyebabkan harus ganti ban dan cukup lama. Ibu Henidapun segera mendekatinya dengan sebelumnya memanggil satpam kantornya. Lelaki itu tetap duduk santai didalam angkot dan menikmati lamunannya kalau mau menggunakan untuk apa hasil copetannya. Ibu itu segera mendekat keangkot dan masih melihat lelaki itu lega, sembari demikian beliau langsung teriak sekerasnya sambil mengacungkan tangan ke orang tersebut, katanya " Copet", dan orangpun langsung spontan menuju ke arah lelaki itu dan langsung menghajarnya hingga babak belur. Dompet dan uangnya kembali dan lelaki tersebut di seret ke Jeruji besi di Lapas "Tak Tau Rasa".

Lelaki tersebut bukannya sedih masuk penjara, namun justru bahagia karena beban hidupnya berkurang. sebelumnya harus bersusah payah mencari uang tuk makan, kini ia makan tinggal menunggu makanan datang tanpa harus susah payah. ia menyamar gila lagi sehingga makin lama ditahanan dan makin gratis makanannya

No comments:

Post a Comment