Aku bangun tidur pukul 3.30 wib. Kemudian aku menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan kemudian menjalankan shalat malam di kantor RA Al-Fajar karena memang sebelahan dengan kamarku. Pintu ke kantor pun tembusannya lewat kamarku. Aku shalat berteman sunyi dan hawa kantuk yang tak tertahankan, ketika itu hawa udara cukup dingin karena setelah hujan turun semalam. Suara kendaraan lalu lalang terkadang terdengar dari tempatku shalat karena memang berada di jalan raya yang jaraknya tak jauh dari kamar. Beberapa shalat sunnah aku laksanakan, shalat taubat, shalat hajat, shalat istikharoh memohon yang terbaik dan shalat tahajut serta witir. Sehabis shalat selesai aku berdoa dan kemudian tidur sejenak, sementara temanku sekamar mulai menyalakan komputernya.
Suara adzan subuh berkumandang ketika waktu menunjukkan pukul 4.20 WIB. Saat itulah aku terbangun dari tidurku kembali yang beralaskan karpet dengan sebuah bantal. Aku memang tak terbiasa tidur di kasur bagus meskipun di kamarku ada kasurnya dan lengkap pula. Aku lebih suka dilantai karena aku bisa bangun malam tuk bermunajat padanya. Karena aku tahu umurku hanya Allah yang mengetahui sedang aku hamba yang banyak dosa. Maka dari itu, aku ingin bermunajat mohon ampun atas dosa yang kulakukan selama ini, mulai pagi hingga malam hari.seuasi aku bangun aku langsung mengambil kunci gerbang dan kemudian menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah. Aku ke masjid cukup hanya dengan berjalan kaki karena rumahku sangat dekat dengan masjid. Masjid Thoriqotull Jannah kandat, masjid wakaf dari almarhum H. Askandar Anwar ( Mbah Bei). Ya di masjid inilah hampir se tiap hari aku melaksanakan shalat berjamaah ketika aku berada di rumah. Ketika subuh ini bapak Imron Rosyadi lah yang menjadi imam shalatnya, dengan suara lantang beliau mengimami dengan dikelilingi 3 mikropon. Usai shalat subuh dilanjutkan dengan wirid dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Tidak lupa aku membaca ayat suci al-Qur’an sehabis itu. Aku membaca salah satu surat juz 29, aku lupa juznya. Usai itu aku istirahat dan berdoa kepada Allah semoga hariku berjalan dengan cerah. Kemudian tertidur dengan bersandar di tembok di tempat aku biasa mengaji setiap hari, di sebelah tangga untuk tempat adzan sebelum ada speaker aktif.
Pukul 05.30 WIB aku bangun dan kemudian pulang karena waktu kerja sudah harus dimulai. Aku tidak langsung ke rumah melainkan langsung mengambil sapu dan membersihkan halaman rumah. Karena pukul 6.30 WIB siswa RA Al-Fajar sudah berdatangan sehingga aku harus membuat halaman menjadi bersih agar timbul kenyamanan dalam lingkungan belajar. Pukul 7.00 WIB selesai dan aku kemudian menuju ke kandang kambing untuk membera makan kambing yang jumlahnya 20 ekor. Aku memberi makan dengan menu dedak, kulit kedelai, sentrat dan makanan tambahan berat badan. Aku campur menjadi satu dan aku berikan dalam wadah- wadah yang terbuat dari aton sesuai porsinya. Aku pun merasa kambing-kambing itu sudah mempunyai kedekatan denganku sehingga aku mengajaknya komunikasi dengan bahasa yang bisa dipahami. Cukup sudah aku memberi makan kambing, kini gilirannya aku melanjutkan pekerjaanku membersihkan alat-alat drum band yang tersisa setelah kemarin aku bersihkan. Kebersihan alat drum band perlu karena selama dipakai terkena air hujan sehingga menimbulkan karatan dan debu ketika di simpan di tempatnya. Puku 9.30 selesai, aku kemudian melanjutkan aktivitasku dengan menonton film Indonesia, dan ketika aku nonton ceritanya adalah “ CEWEK _IMUT@YUHU.COM ” yang mengisahkan seorang cewek yang tidak banyak bergaul dengan teman-temanya dan tidak banyak bicara. Namun ia memiliki banyak teman yang menyenanginya ketika berada di dunia maya, yaitu chatting di internet. Dalam perjalanannya ternyata teman-teman chatting nya adalah teman kantor dan juga bosnya. Sehingga makin lama kebongkar juga kedoknya namun teman-temannya senang karena ketemu dirinya.
Pukul 10.55 WIB aku mandi dan setelah itu melaksanakan shalat duha di kamar dengan TV masih menyala. Usai itu aku menemui bapak karena mencari aku, aku tahu bapak mencari karena mau di pijat dan setelah aku temui ternyata benar. Aku memijatnya dengan senang hati dan yang menjadi andalan bapak dariku adalah “PEPES” yaitu pijat kepala untuk menghilangkan rasa ngilu di kepala. Kepala yang pusingpun akan menjadi reda. Usai memijat bapak aku kembali ke kamar dan melanjutkan acara nontonnya. Baru setelah pukul 11.50 WIB mendengar suara adzan duhur aku berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah dengan anak-anak MI,MTs al fajar dan juga MAN Kandat. Sebelum shalat duhur dimulai aku melaksanakan shalat tahiyat masjid dan kobla duhur. Baru shalat duhur dengan di pimpin pak Imron dan diakhiri dengan doa dan shalawat. Usai shalat duhur aku shalat sunnah lagi dan kemudian keluar masjid. Di teras aku ngobrol dengan pak Jati dan Pak Nur wahid seputar sekolah dan pergantian kepala MAN Kandat yang rencananya akan dilaksanakan di Aula YPI Al Fajar. Pukul 12.30 WIB aku pulang dan sempat sms Lia pulang jam berapa dari ngajar, Kalau pulang awal aku bisa mengantarkannya pulang karena aku mau pergi ke wilayah searah rumahnya. Ternyata pulangnya jam 2 sore jadi aku tak bisa mengantarkannya. Aku kemudian siap-siap dengan membawa perlengkapanku yaitu kamera, HP, laptop, dan buku yang akan ku berikan kepada adikku. Perjalananku kali ini adalah ke Kabupaten Trenggalek dimana adikku Saroh tinggal. Dengan mengenakan jaket dan sepatu serta membawa semua kebutuhan yang aku perlukan akupun berangkat dengan berdoa semoga perjalananku lancar. Perjalananku kali ini menempuh waktu tidak kurang dari 1,5 jam jadi harus berhati-hati dan selalu fokus. Aku lewat jalur kandat ke selatan hingga per4an karangnongko lalu belok kanan menuju ke pasar Keras setelah sampai dipertigaan pasar keras belok kiri dan dijalan aku melihat pemandangan gunung yang asyik akupun berhenti untuk memotretnya. Usai itu melanjutkan perjalanan lagi menuju ke arah Tulungagung. Akupun dengan sambil mengamati apa yang ada diperjalanan aku menuju ke arah Trenggalek sesuai petunjuk jalan. Perjalanan sangat mengasyikkan meskipun aku berpetualang sendirian. Namun rasa itu lebih baik dari apa yang aku rasakan di rumah yang terkukung oleh rasa stress karena proposal cintaku kepada wanita selalu di tolak.
Aku mencari inspirasi untuk bisa berkarya, belajar dan mengajari kehidupan bagi orang-orang yang masih peduli denganku. Pukul 14.15 WIB aku sampai di SPBU Karangsoko untuk membeli bensin dan aku mengantri cukup lama, sekilas aku melihat cewek SMA yang berjilbab cantik juga sedang mau beli bensin. Pikiranku sempat senang namun aku tahu ia tidak kenal denganku. Akupun tak lama kemudian mendapat giliran untuk di isi bensinnya. Aku membayar dengan uang Rp. 50.000,- untuk pembelianku yang cukup Rp.10.000,- saja. Untuk uang kembaliannya aku diberi uang Rp. 5.000,-an dan akupun menyimpannya di saku kananku. Setelah itu di depan SPBU Karangsoko aku SMS Adik Saroh dan kemudian pergi mencari makan. Kebetulan tidak jauh dari SPBU ada warung kecil utara jalan dan akupun datang ke sana. Aku parkir motor di sebelah warung dan kemudian masuk ke warung dan memanggil penjualnya. “Tidak lama kemudian datang seorang ibu dan menanyakan aku mau beli apa,”. Akupun menjawab beli nasi pecel saja. Ibu itu kemudian pergi ke dapur dan membuatkan nasi pecelnya. Selang beberapa waktu ibu itu kembali dengan membawa nasi pecel yang ku pesan. Nasi itu bersayur hanya capar (kecambah) dengan diatasnya ada sambal pecel, lauk kerupuk dan 2 iris tipis tempe goreng. Aku memakannya dengan berdoa terlebih dahulu dan ibu itu kebelakang. Tidak lama kemudian kembali lagi dengan membawa sayur tahu, kentang yang di kuah kuning dan menyuruhku memakan bila mau. Aku iyakan karena aku merasa tersedak di leher akibat makanannya kurang air. Lalu aku makan dan aku juga pesan minum es teh. Lengkap sudah menuku, aku makan dengan lahapnya hingga habis dan aku membayarnya. Aku hanya harus membayar Rp. 5000,- untuk porsi demikian dan ibu itu mengira aku tukang kredit. “Aku jawab saja bukan” karena memang bukan tukang kredit. Aku bilang aku dari kediri yang hanya sekedar ingin jalan-jalan ke Trenggalek. Karena tahu aku dari kediri ibu itu bertanya daerah Mrican, karena ibu itu bilang punya saudara di sana. Akupun memberikan arahan kalau ibu itu mau ke sana naik bus turun dimana, tak lama kemudian aku pergi dengan berterima kasih tentunya.
Aku melanjutkan perjalanan yang tidak kurang dari setengah kilo meter lagi. Tidak lama kemudian aku tiba di rumah majikan adikku di depan SDN Karangsoko 1. Aku mampir ke rumah nenek yang berada di sebelahnya. Aku mau menyebrang jalan susah amat karena jalan ramai apalagi ada proyek penggalian. Setelah aku bisa menyebrang aku melihat nenek sedang memunguti sayatan bambu untuk di buat kayu bakar. Aku jagangkan sepeda motor di halaman rumahnya dan kemudian menemuinya. Aku ucapkan salam dan berjabat tangan dengan nenek itu. Nenek bertanya kepadaku siapa diriku, kayaknya belum pernah ketemu. Maka aku jelaskan kepada nenek kalau aku teman Saroh. Nenek langsung paham dan tau diriku. Lalu nenenk mengajak aku masuk ke rumahnya dan bercerita banyak sekali tentang Saroh serta kehidupan nenek dan berterima kasih atas apa yang aku berikan padanya ketika aku datang pertama kali beberapa bulan yang lalu. Aku berikan roti waktu itu, padahal nenek belum tahu aku. Akupun menceritakan semua kehidupanku dan nenekpun senang. Oh ya nama nenek adalah Katemi biasa di panggil mbah Mi. akupun terkesan dengan ucapan-ucapan doanya yang mendoakan semoga aku berjodoh dengan anak trenggalek, ya yang di tuju saat itu adalah Saroh. Aku mengamini karena aku tahu kalau dia baik dan mempunyai kemauan keras untuk beribadah. Aku oleh nenek ditawari makan namun karena aku baru selesai makan aku menolaknya dan aku dibuatkan kopi satu gelas. Sambil ngobrol panjang aku sms, aku telpon Saroh juga gak ada jawaban, saat itu sempat hujan pula. Setelah hujan agak reda dan waktu ashar tiba aku ijin keluar menuju ke kota untuk melihat alun-alun Trenggalek. Dengan perasaan penasaran aku pacu sepeda motorku dengan tenangnya, dan beberapa kali aku berhenti untuk mengambil pemandangan yang menarik di sana.
Kurang lebih jaraknya kota dengan rumah nenek 3 km, dan aku dah sampai di alun-alun. Aku lihat ada masjid agung maka aku langsung menuju ke sana dan kemudian parkir motornya di halaman parkir masjid. Aku menuju ke masjid dengan melepas sepatu terlebih dahulu dan kemudian bersalaman dengan seorang kakek yang aku juga gak tahu siapa dirinya. Aku kemudian mencari kamar mandi dan tempat wudhu, aku buang air kecil dulu dan setelah itu mengisi uang kas beberapa ribu. Lalu berwudhu dan masuk ke masjid melaksanakan shalat sunnah tahiyat masjid dan kobla ashar. Karena saat itu ada orang shalat ashar dah selesai aku belum bisa shalat jamaah. Maka aku sempatkan diri mengambil gambar dalam masjid sambil menunggu ada yang mau diajak jamaah. Cukup lama aku menunggu sambil sms nglantur ke Widya karena aku pusing masalah perasaanku dengannya, yang menolakku tapi masih terus mencariku. Aku gunakan bahasanya orang yang gak waras pokoknya. Setelah cukup lama menunggu akhirnya ada 2 orang yang bisa diajak berjamaah. Salah satunya adalah bagian marketing sepeda motor Yamaha, dan ialah yang menjadi imam sementara aku dan orang satunya menjadi makmum. Usai shalat dan berdoa, aku melihat dalamnya masjid yang baru dan aku sempat naik ke lantai 2 nya. Aku mengambil beberapa gambar dan mensyukuri akan kebesaran rumah Allah yang di bangun masyarakat Trenggalek.
Usai mengambil gambar aku jalan-jalan ke alun-alun dan aku melihat ada beberapa lapak mulai buka. Aku tak menghiraukannya meskipun aku berniat mau beli sesuatu. Aku terus jalan dan mengambil gambar masjid dari jauh, pohon beringin di tengah alun-alun, dan juga pendopo kabupaten Trenggalek. Usai itu aku memfoto SDN dan membeli Kicak Campur 5 porsi dengan harga Rp. 2.000,-an. Sedikit ngobrol dengan penjualnya dan setelah selesai aku kembali ke masjid mengambil motor dan kembali ke rumah nenek. Kicak aku taruh di kerangjang motorku dan aku dengan sangat puasnya mengendarai motor karena aku sudah mendapat banyak sekali pelajaran hari ini. Sebelum sampai di rumah nenek aku berhenti untuk memasukkan uang beberapa puluh ribu ke amplop dan aku taruh di buku yang mau aku berikan ke Saroh agar nanti diberikan kepada nenek. Aku jalan lagi dan sampai di rumah nenek, aku masuk dan ngobrol dengan nenek dan juga anaknya. Aku sms Saroh dan aku mendapat balasan kalau ia lagi repot dan gak enak keluar dengan bosnya. Aku mencoba menyakinkan pasti bisa ijin sebentar tapi karena memang ia anak yang patuh pada majikan maka ia tak mau dan benar-benar minta maaf tidak bisa menemuiku. Akupun menyadari hal itu karena aku juga ikut orang. Tidak lama kemudian aku lihat jam pukul 17.05 dan aku pun pamit ke nenek untuk pulang dengan titip buku untuk Saroh dan meninggalkan 3 porsi Kicak untuk nenek. Aku juga pamit ke Saroh lewat sms dan aku pacu sepeda motorku.
Perjalanan aku tempuh dengan senang, sesampai di Tulungagung aku mampir ke Jarakan rumah pak amir. Karena orangnya belum pulang maka aku batalkan ke sana dan aku lanjutkan perjalanan dan berhenti di masjid yang menjadi tempat aku biasa menunggu clarita, masjid timur SMA 3 tulunggagung untuk shalat magrib. Usai shalat magrib aku pulang dan sampai di rumah pukul 19.10 WIB dengan selamat. Shalat isya’ jamaah dan nonton TV, lalu tidur pukul 24.00 WIB
No comments:
Post a Comment