abinaCorporation

Monday, March 14, 2011

Pejalanan Malam ke Gunung Srengat MA Ar-Rosyad Balong

Jum’at, 4 maret 2011
Seusai aku melaksanakan shalat jum’at, aku berpamitan dengan bapak untuk mengikuti kegiatan pramuka di Balong. Namun sebelum berangkat aku diminta memijatnya terlebih dahulu 5 menit sebelum aku pergi. Usai memijat bapak aku antarkan Lia terlebih dahulu pulang karena antara rumahnya dengan MTsN Balong searah. Aku mengantarkan Lia sampai depan rumahnya dan setelah itu aku langsung pergi karena aku mau membeli bensin di SPBU Tapan. Aku pun segera meluncur kesana dengan sepeda motorku dan alhamdulillah tidak banyak antrian sehingga aku lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan bensin. Aku membeli sebesar Rp. 10.000,- dengan membayarnya memakai uang Rp. 20.000,-. Usai uang kembalian aku terima aku menuju MTsn Balong langsung untuk melihat acara sudah dimulai apa belum. Sesampai aku di MTsN Balong ternyata anak-anak pramuka masih belum dating sehingga aku menunggu di jembatan utara MTs yang kondisinya memprihatinkan karena beberapa bagian putus diterjang air sungai yang cukup besar beberapa waktu yang lalu.
Aku menunggu sambil duduk di tepi jembatan sambil menengok kea rah ada suara motor atau orang, sehingga membuat kepalaku tengeng apalagi aku belum tidur siang yang cukup, hanya saja tadi saat di masjid ketika waktu khutbah aku tertidur. Pukul 13.30 WIB adik-adik pramuka sudah mulai dating dan akupun menuju ke Sekolahan MTs dan ternyata di sana sudah ada Ro’uf yang tadi saat di jalan ia tidak melihatku. Akhirnya aku berbincang-bincang dengan Ro’uf dan sambil mengamati adik-adik pramuka. Selain itu aku juga meminta beberapa film laga dari notebook yang dibawanya. Pukul 14.30 WIB latihan pramuka di MTs di mulai dan aku hanya mengamati semua karena aku tidak memakai seragam pramuka, hanya saja aku mengambil gambar di sana. Pukul 15.00 WIB aku menuju ke MA Ar-Rosyad dan di sanalah ternyata yang akan mengadakan perjalanan ke gunung Srengat untuk pelantikan. Saat aku datang , kepala sekolah sedang memberikan sambutan pemberangkatan perjalanan semalam. Akupun mengikuti dan setelah sambutan selesai dan acara dibubarkan kepala sekolah menyalami kami. Usai itu beliau pergi.
Adik-adik yang akan melaksanakan perjalanan malam di minta untuk shalat ashar dulu dan aku dengan mas Lutfi, Ro’uf dan Fathur  merancang rute perjalanan dan pos materi apa yang diberikan. Usia ketemu rancangannya, akupun segera mengambil air wudhu dan shalat ashar dengan jamaah. Usai shalat ashar adik-adik dikumpulkan untuk pengarahan lebih lanjut dan menyerahkan HP yang dibawanya agar dijalan tidak SMS atau telpon. Usai itu aku dengan Fathur menuju rumah mas Lutfi untuk mencari angus dari wajan dan dandang yang ada di rumahnya serta mengambil tenda yang ada di rumah mas Gun. Baru setelah itu dengan Fathur meluncur menuju lokasi pos 1, sementara saat di jalan kami melihat adik adik berjalan dalan bentuk barisan per sangga. Sebelum ke pos Ro’uf mampir beli es  dan aku nitip dibelikan., baru setelah itu aku menuju ke lapangan. Saat berada di lapangan, di saat kami sedang asyik ngobrol sambil menunggu adik-adik dating. Datanglah seorang cewek dengan mengenakan rok SMA dan memakai kaos bersama adiknya dengan menggunakan sepeda motor main di TK sebelah lapangan. Aku melihat terpesona dibuatnya karena memang secara kasat mata terlihat seksi. Namun hal itu tak berjalan lama karena ia segera pergi setelah selesai menemani adiknya main.
Sementara itu, Ro’uf pun datang dengan membawa es dan aku langsung mengambil dan meminumnya, dan tidak lama berselang adik-adik pramuka sudah datang. Kami sebagai petugas pos meminta mereka untuk laporan terlebih dahulu dan kemudian memberikan waktu untuk istirahat 5 menit dan setelah itu latihan LBB (baris berbaris). Saat LBB aku dan Ro’uf mengajarinya bagaimana LBB di siplin, cepat dan bertanggungjawab. Karena mereka adalah generasi penerus perjuangan kami mendidik adik-adik. Berbagai formasi telah kami berikan dan di rasa cukup, maka kami memerintahkan mereka untuk melanjutkan perjalanan. Ketika mereka melanjutkan perjalanan akupun dengan pendamping yang lainnya juga melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Kami mengawasi mereka dari jarak tertentu karena mereka semuanya sudah dewasa. Mereka berjalan sambil bernyanyi dan jalannyapun cukup rapi. Kami menunggu di pos 2 yaitu di masjid Sumber Sari  dan aku sambil menunggu mencoba membaca buku, mengabadikan masjid tersebut sambil menikmati es lagi. Cukup lama menunggu dan ketika menjelang magrib tiba ternyata pos pemberhentiannya di pindah di masjid yang lebih selatan dan akupun ikut pindah.
Kami sampailah di masjid barat jalan dan waktu itu adzan sudah selesai dan tak lama kemudian sudah iqomah. Adik-adik dikumpulkan dalam barisan dan diberikan pengarahan. Setelah itu di minta untuk shalat magrib berjamaah. Akupun segera mengambil air wudhu dan aku shalat jamaah dengan masyarakat setempat, sementara adik-adik masih wudhu dan jamaah dengan pendamping di babak ke 2 shalat. Usai shalat dan dzikir aku memfoto mereka dan kemudian persiapan untuk perjalanan selanjutnya. Baru setelah mereka selesai shalat, dibariskan dan kemudian pengarahan serta pemberian hadiah berupa crongesan angus dan lipstick di wajahnya sebelum berangkat. Tidak lama kemudian melanjutkan perjalanan dengan suasana gelapnya malam yang diiringi suara motor juga antusias masyarakat yang menyaksikan perjalanan kami.
Setapak demi setapak akhirnya mereka sampailah di bawah gunung yang di tuju. Beristirahat dan melaksanakan shalat isya’ berjamaah yang menjadi agenda selanjutnya. Setelah shalat isya’ mereka menyelesaikan ujian SKU dan juga masak dengan peralatan yang di bawa. Akupun tak mau kalah untuk ikut masak mie yang telah aku bawa. Perlengkapan yang telah disiapkan membuat kami semakin semangat, makan bareng, minum bareng, dan istirahat bareng-bareng. Tidak luput pula hujan membasahi kami yang ketika itu sedang beristirahat. Setelah istirahat cukup dan perut sudah terisi dengan mie dan roti serta minuman, kami menuju lokasi yang berada di kaki gunung yang tempatnya gelat gulita tanpa penerangan selain senter. Adik-adik di sini di gembleng dengan berbagai ilmu pramuka, dengan membentuk barisan mereka diuji dengan melihat penampakan, ada yang berani dan ada yang tidak. Setelah itu membentuk lingkaran dengan salah seorang pendamping berada ditengah. Mereka diminta membayangkan apa yang telah mereka perbuat selama ini, sudah memberikan sesuatu untuk orang tua atau belum?, sudah benarkah atau masih banyak kesalahan. Mereka yang mampu membayangkan menangis tersedu-sedu dan puncak acara yaitu membuat mereka mengakui kesalahan yang padahal tidak membuat kesalahan sehingga membuat Pembina merasa kecewa dan marah yang akhirnya Pembina mutung mau pulang. Motorpun sudah dipacu tapi adik-adik melarangnya dengan menangis lebih keras lagi. Karena tak kunjung mau mengakui kesalahan, akhirnya diminta membaca selembar kertas yang di subek jadi dua. Mereka bertiga yang di paksa membacapun dengan tersedu-sedu membaca” hari ini adalah ulang tahunku, mohon doanya ya tean.” Intinya itu, aku lupa lengkapnya. Akhirnya kalimat itu diulang oleh salah satu pendamping dan kemudian sorak dan nyanyian selamat ulang tahun kami ucapkan. Karena tepat hari ini adalah hari ulang tahun mereka. Mereka tak mampu menahan tangis bahagia yang kami berikan berupa surprise itu. Setelah cukup lega akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang dengan adik-adik tetap berjalan kaki. Aku menemani mereka tidak lama. Karena aku harus menyediakan waktu untuk istirahat. Aku menuju ke sekolahan lebih dulu, dengan membawa tenda aku pulang dan sesampai di sekolahan tenda aku taruh diteras dan kemudian aku menuju ke sambi untuk membeli makan buat sahur karena pagi aku puasa. Setelah makan nasi tahu aku kembali ke sekolahan MA Ar-Rosyad dan kemudian tidur di masjid.
Adzan subuh aku bangun dan kemudian mengambil air wudhu serta melaksanakan shalat sunah dan juga shubuh berjamaah. Setelah itu aku memindahkan foto dengan menggunakan notebook milik Ro’uf serta berbincang-bincang dengan adik-adik peserta yang juga sudah bangun dan merasa kakinya kayak mau mati. Usai itu ke rumah mas Gun dan di sana nonton tv sebentar serta Ro’uf dan Bidayah makan nasi pecel. Karena aku harus pulang dimana rencana temanku sekamar mau jalan-jalan ke Surabaya maka aku pulang dan aku tinggalkan mereka. Sesampai di rumah aku nonton tv lagi dan istirahat. Capek.

No comments:

Post a Comment