abinaCorporation

Monday, March 14, 2011


PERJALANAN LELAKI KECIL
Ketika aku menghadap kearah pantai yang indah nan elok. Aku melihat begitu banyak sekali pemandangan alam sekitar, keramaian orang-orang yang mengunjungi pantai. Para pelaut dan percintaan remaja serta kedamaian keluarga yang sedang berlibur.
Namun, di sisi lain aku melihat sesuatu yang cukup beda dan sangat membuatku tersentuh akan penampilannya. Ku melihat dua anak kecil tak bersandal, satu  menjinjing kranjang berisi minuman sedang satu membawa mainan bola ditangan.  Meraka berdua berjalan dengan penuh senyum dan rasa riang. Meskipun saat itu panas matahari terasa sangat menyengat karena matahari berada diatas ubun-ubun yang siap jatuh bila di kehendakinya. Mereka menawarkan barang dagangan yang ada di keranjang yang di pikulnya kepada setiap pengunjung pantai yang ada dengan gaya yang di milikinya. Ke khasan seorang anak dalam menjajakan dagangannya.
Secara ilmu perdagangan mereka masih terlalu kecil untuk melakukan hal itu. Namun, apa boleh buat ekonomi keluargalah yang mengharuskan mereka melakukan hal tersebut. Berjalan menyusuri pantai hanya untuk berdagang, bukan bermain layaknya seorang anak kecil pada umumnya. Tuhan, jalan-Mulah yang bisa menghantarkannya tuk menjadi seorang pebisnis yang ulung yang kan mampu menopang kehidupan keluarganya. Seorang pemuda yang tangguh yang kaya akan pengalaman karena telah engkau didik sejak kecil. Ilmu berdagang yang engkau janjikan tidak akan pernah membuat orang rugi selama berada di jalan-Mu adalah harapan dan tujuan. Seoga Engkau mengabulkan permintaannya.
Jalannya  masih panjang dan kecerahan masa depannya masih sangat Engkau bukakan.   Semoga pantai yang Engkau ciptakan menjadi sumber kehidpuan dan menjadi keindahan alam yang tak akan terlupakan. Hingga kisah ini di baca anak cucu di masa depan. Tahun baru 2011 itulah awal di tuliskan. Kisah lelaki kecil yang penuh perjuangan.

Karya : Abina Slamet

LKKM UNP KEDIRI

Sabtu 13 pebruari  sampai minggu 14 pebruari 2010 organisasi mahasiswa badan eksekutif mahasiswa Universitas Nusantara PGRI yang di kenal dengan sebutan BEM U UNP Kediri mengadakan suatu kegiatan yang sangat berbeda dari kegiatan yang diadakan sebelumnya. BEM UNP Kediri mengadakan kegiatan pelatihan yang diberi nama LKMM ( Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa) dengan tema “Berpikir Strategis Dalam Dinamika Politik Kampus” pelatihan dilaksanakan selama 2 hari mulai pukul 08.00 WIB hari sabtu sampai pukul 22.00 WIb hari minggu. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari pengurus Himaprodi, BEM Fakultas, UKM, DPM dan mahasiswa yang tanpa harus melalui perwakilan namun berminat. Jumlah peserta kurang lebih 80 orang tersebut mendapatkan materi sebanyak 11 jenis  yang terbagi dalam tiap materi dengan durasi 2 jam. Di hari sabtu yaitu pada saat pembukaan dari pihak rektorat diwakili oleh bapak Trio Mulyono selaku dekan Fakultas Peternakan. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan yang sedang dilaksanakan merupakan kegiatan yang positif dan mengharapkan agar peserta pada saat usai acara ini menjadi mahasiswa yang lebih baik bahkan terbaik dari yang lain.
Untuk materi yang diberikan dari beberapa pemateri yang ada mempunyai strategi yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan system Tanya jawab pada awal materi sebelum materi initi dan sharing , ada yang menggunakan system peran aktif peserta dimana peserta diminta praktek secara langsung didepan umum yaitu peserta lainnya. Peserta yang ada diminta kritis terhadap permasalahan yang ada dan belajar mengungkapkan pendapat. Tidak sedikit peserta LKMM  yang bertanya selama kegiatan tersebut dan mendapatkan jawaban yang sangat memuaskan dari pemateri yang ada. Ketika itu ada materi analisis organisasi dan pemateri memberikan sebuah pertanyaan dan juga pembentukan kelompok yang mana dari kelompok yang ada diminta untuk membuat sebuah huruf T yang merupakan potongan kertas yang sebelumnya sudah dibuat huruf T yang sudah diacak. Peserta bekerjasama untuk menyelesaikan tersebut namun karena masih adanya kurang kerjasama dan komunikasi maka hasil yang dicapai belum maksimal artinya huruf yang diharapkan tidak jadi. 
Pemateri ibunda Sri Aliami, S.E.,M.M. memberikan materi yang cukup mencengankan peserta LKMM yang telah mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Beliau ketika melihat ada bangku kosong yang ada dideretan paling depan  maka dengan spontan beliau melihat bangku paling belakang yang sudah diisi oleh peserta LKMM, maka beliau meminta yang duduk dipaling belakang agar pindak kedepan dan juga menempatkan posisi duduk yang layak selayaknya duduknya kaum eksekutif. Beliau juga meminta peran dari peserta dan mengapresiasikan apa yang dilihatnya tentang Rektor UNP selama ini. Dari apresiasi yang diungkapkan oleh 5 peserta yang mewakili sekian banyak mahasiswa UNP menyatakan kalau bapak Rektor orangnya familiar, tegas, komunikatif, merakyat artinya rector sering terjun ke mahasiswa dan menanyakan apa yang menjadi keluhan mahasiswa dan harapan apa yang diinginkan agar UNP bisa lebih baik.
Diakhir season ada 2 materi yang menggugah semangat peserta untuk berorganisasi selain yang sebelumnya yaitu Bagaimana menjadi Event Organizer (EO) yang sukses dan mampu menciptakan Brand Image di masyarakat. Bapak Wahab selaku EO memberikan ilustrasi yang berupa angsa yang sedang terbang ataupun burung-burung, dimana dari ulustrasi tersebut mereka burung saat terbang selalu membentuk huruf “ V “ yaitu bahwa dalam setiap organisasi selalu ada satu orang saja yang menjadi pemimpin sedang yang lain sebagai pengikut. Dari ilustrasi tersebut pula bahwa kalau pimpinannya sakit, lelah atau tertembak maka pimpinan akan mundur kebelakang untuk menyehatkan diri dan dari anggota yang ada satu dari mereka harus maju menjadi pemimpin. Begitu juga organisasi manusia bila pimpinannya tidak bisa bekerja secara maksimal maka anak buah yang akan naik menggantu jabatannya. Sedang materi terakhir yaitu SQ yang diberikan oleh bapak MOh. Hatta. Beliau menginspirasikan bahwa manusia untuk bisa mencapai kebagagian dengan 6 kunci, Salah satunya  yaitu memaafkan. Dari satu kunci memaafkan ini kemudian bapak Moh. Hatta memutarkan sebuah film dan juga suara musik dan beliau berkata-kata yang sungguh diluar dugaan peserta. Semula peserta dibawa larut dalam kebahagiaan dan tertawa, namun 15 menit menjelang berakhirnya materi dengan lampu mati pserta dibawa kealam fikir dan bawah sadar untuk merespon apa yang dibicarakannya. Peserta yang terharu dan merasa hal tersebut seperti apa yang dialaminya kepada keluarganya maka peserta banyak yang menangis keras dengan air mata keluar dengan derasnya karena memahami makna dari ucapan beliau yang sangat mengena kepada mereka.
Pukul 21.00 WIB hari minggu tanggal 14 Pebruari 2010 kegiatan LKMM Universitas Nusantara PGRI Kediri  ditutup dengan harapan peserta sepulang dari LKMM membawa perubahan yang lebih baik bagi dirinya, kampus Univerisitas Nusantara dan juga kehidupannya masa depan. Dengan pelepasan ID Card yang disimboliskan keperwakilan peserta yang dilakukan bapak Trio maka acara LKMM dinyatakan selesai. 

PETUALANGAN KE TRENGGALEK

Selasa, 1 maret 2011
Aku bangun tidur pukul 3.30 wib. Kemudian aku menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan kemudian menjalankan shalat malam di kantor RA Al-Fajar karena memang sebelahan dengan kamarku. Pintu ke kantor pun tembusannya lewat kamarku. Aku shalat berteman sunyi dan hawa kantuk yang tak tertahankan, ketika itu hawa udara cukup dingin karena setelah hujan turun semalam. Suara kendaraan lalu lalang terkadang terdengar dari tempatku shalat karena memang berada di jalan raya yang jaraknya tak jauh dari kamar. Beberapa shalat sunnah aku laksanakan, shalat taubat, shalat hajat, shalat istikharoh memohon yang terbaik dan shalat tahajut serta witir. Sehabis shalat selesai aku berdoa dan kemudian tidur sejenak, sementara temanku sekamar mulai menyalakan komputernya.
Suara adzan subuh berkumandang ketika waktu menunjukkan pukul 4.20 WIB. Saat itulah aku terbangun dari tidurku kembali yang beralaskan karpet dengan sebuah bantal. Aku memang tak terbiasa tidur di kasur bagus meskipun di kamarku ada kasurnya dan lengkap pula. Aku lebih suka dilantai karena aku bisa bangun malam tuk bermunajat padanya. Karena aku tahu umurku hanya Allah yang mengetahui sedang aku hamba yang banyak dosa. Maka dari itu, aku ingin bermunajat mohon ampun atas dosa yang kulakukan selama ini, mulai pagi hingga malam hari.seuasi aku bangun aku langsung mengambil kunci gerbang dan kemudian menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah. Aku ke masjid cukup hanya dengan berjalan kaki karena rumahku sangat dekat dengan masjid. Masjid Thoriqotull Jannah kandat, masjid wakaf dari almarhum H. Askandar Anwar ( Mbah Bei). Ya di masjid inilah hampir se tiap hari aku melaksanakan shalat berjamaah ketika aku berada di rumah. Ketika subuh ini bapak Imron Rosyadi lah yang menjadi imam shalatnya, dengan suara lantang beliau mengimami dengan dikelilingi 3 mikropon. Usai shalat subuh dilanjutkan dengan wirid dan shalawat kepada nabi Muhammad SAW. Tidak lupa aku membaca ayat suci al-Qur’an sehabis itu. Aku membaca salah satu surat juz 29, aku lupa juznya. Usai itu aku istirahat dan berdoa kepada Allah semoga hariku berjalan dengan cerah. Kemudian tertidur dengan bersandar di tembok di tempat aku biasa mengaji setiap hari, di sebelah tangga untuk tempat adzan sebelum ada speaker aktif.
Pukul 05.30 WIB aku bangun dan kemudian pulang karena waktu kerja sudah harus dimulai. Aku tidak langsung ke rumah melainkan langsung mengambil sapu dan membersihkan halaman rumah. Karena pukul 6.30 WIB siswa RA Al-Fajar sudah berdatangan sehingga aku harus membuat halaman menjadi bersih agar timbul kenyamanan dalam lingkungan belajar. Pukul 7.00 WIB selesai dan aku kemudian menuju ke kandang kambing untuk membera makan kambing yang jumlahnya 20 ekor. Aku memberi makan dengan menu dedak, kulit kedelai, sentrat dan makanan tambahan berat badan. Aku campur menjadi satu dan aku berikan dalam wadah- wadah yang terbuat dari aton sesuai porsinya. Aku pun merasa kambing-kambing itu sudah mempunyai kedekatan denganku sehingga aku mengajaknya komunikasi dengan bahasa yang bisa dipahami. Cukup sudah aku memberi makan kambing, kini gilirannya aku melanjutkan pekerjaanku membersihkan alat-alat drum band yang tersisa setelah kemarin aku bersihkan. Kebersihan alat drum band perlu karena selama dipakai terkena air hujan sehingga menimbulkan karatan dan debu ketika di simpan di tempatnya. Puku 9.30 selesai, aku kemudian melanjutkan aktivitasku dengan menonton film Indonesia, dan ketika aku nonton ceritanya adalah “ CEWEK _IMUT@YUHU.COM ” yang mengisahkan seorang cewek yang tidak banyak bergaul dengan teman-temanya dan tidak banyak bicara. Namun ia memiliki banyak teman yang menyenanginya ketika berada di dunia maya, yaitu chatting di internet. Dalam perjalanannya ternyata teman-teman chatting nya adalah teman kantor dan juga bosnya. Sehingga makin lama kebongkar juga kedoknya namun teman-temannya senang karena ketemu dirinya.
Pukul 10.55 WIB aku mandi dan setelah itu melaksanakan shalat duha di kamar dengan TV masih menyala. Usai itu aku menemui bapak karena mencari aku, aku tahu bapak mencari karena mau di pijat dan setelah aku temui ternyata benar. Aku memijatnya dengan senang hati dan yang menjadi andalan bapak dariku adalah “PEPES” yaitu pijat kepala untuk menghilangkan rasa ngilu di kepala. Kepala yang pusingpun akan menjadi reda. Usai memijat bapak aku kembali ke kamar dan melanjutkan acara nontonnya. Baru setelah pukul 11.50 WIB mendengar suara adzan duhur aku berangkat ke masjid untuk shalat berjamaah dengan anak-anak MI,MTs al fajar dan juga MAN Kandat. Sebelum shalat duhur dimulai aku melaksanakan shalat tahiyat masjid dan kobla duhur. Baru shalat duhur dengan di pimpin pak Imron dan diakhiri dengan doa dan shalawat. Usai shalat duhur aku shalat sunnah lagi dan kemudian keluar masjid. Di teras aku ngobrol dengan pak Jati dan Pak Nur wahid seputar sekolah dan pergantian kepala MAN Kandat yang rencananya akan dilaksanakan di Aula YPI Al Fajar. Pukul 12.30 WIB aku pulang dan sempat sms Lia pulang jam berapa dari ngajar, Kalau pulang awal aku bisa mengantarkannya pulang karena aku mau pergi ke wilayah searah rumahnya. Ternyata pulangnya jam 2 sore jadi aku tak bisa mengantarkannya. Aku kemudian siap-siap dengan membawa perlengkapanku yaitu kamera, HP, laptop, dan buku yang akan ku berikan kepada adikku. Perjalananku kali ini adalah ke Kabupaten Trenggalek dimana adikku Saroh tinggal. Dengan mengenakan jaket dan sepatu serta membawa semua kebutuhan yang aku perlukan akupun berangkat dengan berdoa semoga perjalananku lancar. Perjalananku kali ini menempuh waktu tidak kurang dari 1,5 jam jadi harus berhati-hati dan selalu fokus. Aku lewat jalur kandat ke selatan hingga per4an karangnongko lalu belok kanan menuju ke pasar Keras setelah sampai dipertigaan pasar keras belok kiri dan dijalan aku melihat pemandangan gunung yang asyik akupun berhenti untuk memotretnya. Usai itu melanjutkan perjalanan lagi menuju ke  arah Tulungagung.  Akupun dengan sambil mengamati apa yang ada diperjalanan aku menuju ke arah Trenggalek sesuai petunjuk jalan. Perjalanan sangat mengasyikkan meskipun aku berpetualang sendirian. Namun rasa itu lebih baik dari apa yang aku rasakan di rumah yang terkukung oleh rasa stress karena proposal cintaku kepada wanita selalu di tolak.
Aku mencari inspirasi untuk bisa berkarya, belajar dan mengajari kehidupan bagi orang-orang yang masih peduli denganku. Pukul 14.15 WIB aku sampai di SPBU Karangsoko untuk membeli bensin dan aku mengantri cukup lama, sekilas aku melihat cewek SMA yang berjilbab cantik juga sedang mau beli bensin. Pikiranku sempat senang namun aku tahu ia tidak kenal denganku. Akupun tak lama kemudian mendapat giliran untuk di isi bensinnya. Aku membayar dengan uang Rp. 50.000,- untuk pembelianku yang cukup Rp.10.000,- saja. Untuk uang kembaliannya aku diberi uang Rp. 5.000,-an dan akupun menyimpannya di saku kananku. Setelah itu di depan SPBU Karangsoko aku SMS Adik Saroh dan kemudian pergi mencari makan. Kebetulan tidak jauh dari SPBU ada warung kecil utara jalan dan akupun datang ke sana. Aku parkir  motor di sebelah warung dan kemudian masuk ke warung dan memanggil penjualnya. “Tidak lama kemudian datang seorang ibu dan menanyakan aku mau beli apa,”. Akupun menjawab beli nasi pecel saja. Ibu itu kemudian pergi ke dapur dan membuatkan nasi pecelnya. Selang beberapa waktu ibu itu kembali dengan membawa nasi pecel yang ku pesan. Nasi itu bersayur hanya capar (kecambah) dengan diatasnya ada sambal pecel, lauk kerupuk dan 2 iris tipis tempe goreng. Aku memakannya dengan berdoa terlebih dahulu dan ibu itu kebelakang. Tidak lama kemudian kembali lagi dengan membawa sayur tahu, kentang yang di kuah kuning dan menyuruhku memakan bila mau. Aku iyakan karena aku merasa tersedak di leher akibat makanannya kurang air. Lalu aku makan dan aku juga pesan minum es teh. Lengkap sudah menuku, aku makan dengan lahapnya hingga habis dan aku membayarnya. Aku hanya harus membayar Rp. 5000,- untuk porsi demikian dan ibu itu mengira aku tukang kredit. “Aku jawab saja bukan” karena memang bukan tukang kredit. Aku bilang aku dari kediri yang hanya sekedar ingin jalan-jalan ke Trenggalek. Karena tahu aku dari kediri ibu itu bertanya daerah Mrican, karena ibu itu bilang punya saudara di sana. Akupun memberikan arahan kalau ibu itu mau ke sana naik bus turun dimana, tak lama kemudian aku pergi dengan berterima kasih tentunya.
Aku melanjutkan perjalanan yang tidak kurang dari setengah kilo meter lagi. Tidak lama kemudian aku tiba di rumah majikan adikku di depan SDN Karangsoko 1. Aku mampir ke rumah nenek yang berada di sebelahnya. Aku mau menyebrang jalan susah amat karena jalan ramai apalagi ada proyek penggalian. Setelah aku bisa menyebrang aku melihat nenek sedang memunguti sayatan bambu untuk di buat kayu bakar. Aku jagangkan sepeda motor di halaman rumahnya dan kemudian menemuinya. Aku ucapkan salam dan berjabat tangan dengan nenek itu. Nenek bertanya kepadaku siapa diriku, kayaknya belum pernah ketemu. Maka aku jelaskan kepada nenek kalau aku teman Saroh. Nenek langsung paham dan tau diriku. Lalu nenenk mengajak aku masuk ke rumahnya dan bercerita banyak sekali tentang Saroh serta kehidupan nenek dan berterima kasih atas apa yang aku berikan padanya ketika aku datang pertama kali beberapa bulan yang lalu. Aku berikan roti waktu itu, padahal nenek belum tahu aku. Akupun menceritakan semua kehidupanku dan nenekpun senang. Oh ya nama nenek adalah Katemi biasa di panggil mbah Mi. akupun terkesan dengan ucapan-ucapan doanya yang mendoakan semoga aku berjodoh dengan anak trenggalek, ya yang di tuju saat itu adalah Saroh. Aku mengamini karena aku tahu kalau dia baik dan mempunyai kemauan keras untuk beribadah. Aku oleh nenek ditawari makan namun karena aku baru selesai makan aku menolaknya dan aku dibuatkan kopi satu gelas. Sambil ngobrol panjang aku sms, aku telpon Saroh juga gak ada jawaban, saat itu sempat hujan pula. Setelah hujan agak reda dan waktu ashar tiba aku ijin keluar menuju ke kota untuk melihat alun-alun Trenggalek. Dengan perasaan penasaran aku pacu sepeda motorku dengan tenangnya, dan beberapa kali aku berhenti untuk mengambil pemandangan yang menarik di sana.
Kurang lebih jaraknya kota dengan rumah nenek 3 km, dan aku dah sampai di alun-alun. Aku lihat ada masjid agung maka aku langsung menuju ke sana dan kemudian parkir motornya di halaman parkir masjid.  Aku menuju ke masjid dengan melepas sepatu terlebih dahulu dan kemudian bersalaman dengan seorang kakek yang aku juga gak tahu siapa dirinya. Aku kemudian mencari kamar mandi dan tempat wudhu, aku buang air kecil dulu dan setelah itu mengisi uang kas beberapa ribu. Lalu berwudhu dan masuk ke masjid melaksanakan shalat sunnah tahiyat masjid dan kobla ashar. Karena saat itu ada orang shalat ashar dah selesai aku belum bisa shalat jamaah. Maka aku sempatkan diri mengambil gambar dalam masjid sambil menunggu ada yang mau diajak jamaah. Cukup lama aku menunggu sambil sms nglantur ke Widya karena aku pusing masalah perasaanku dengannya, yang menolakku tapi masih terus mencariku. Aku gunakan bahasanya orang yang gak waras pokoknya. Setelah cukup lama menunggu akhirnya ada 2 orang yang bisa diajak berjamaah. Salah satunya adalah bagian marketing sepeda motor Yamaha, dan ialah yang menjadi imam sementara aku dan orang satunya menjadi makmum. Usai shalat dan berdoa, aku melihat dalamnya masjid yang baru dan aku sempat naik ke lantai 2 nya. Aku mengambil beberapa gambar dan mensyukuri akan kebesaran rumah Allah yang di bangun masyarakat Trenggalek.
Usai mengambil gambar aku jalan-jalan ke alun-alun dan aku melihat ada beberapa lapak mulai buka. Aku tak menghiraukannya meskipun aku berniat mau beli sesuatu. Aku terus jalan dan mengambil gambar masjid dari jauh, pohon beringin di tengah alun-alun, dan juga pendopo kabupaten Trenggalek. Usai itu aku memfoto SDN dan membeli Kicak Campur 5 porsi dengan harga Rp. 2.000,-an. Sedikit ngobrol dengan penjualnya dan setelah selesai aku kembali ke masjid mengambil motor dan kembali ke rumah nenek. Kicak aku taruh di kerangjang motorku dan aku dengan sangat puasnya mengendarai motor karena aku sudah mendapat banyak sekali pelajaran hari ini. Sebelum sampai di rumah nenek aku berhenti untuk memasukkan uang beberapa puluh ribu ke amplop dan aku taruh di buku yang mau aku berikan ke Saroh agar nanti diberikan kepada nenek. Aku jalan lagi dan sampai di rumah nenek, aku masuk dan ngobrol dengan nenek dan juga anaknya. Aku sms Saroh dan aku mendapat balasan kalau ia lagi repot dan gak enak keluar dengan bosnya. Aku mencoba menyakinkan pasti bisa ijin sebentar tapi karena memang ia anak yang patuh pada majikan maka ia tak mau dan benar-benar minta maaf  tidak bisa menemuiku. Akupun menyadari hal itu karena aku juga ikut orang. Tidak lama kemudian aku lihat jam pukul 17.05 dan aku pun pamit ke nenek untuk pulang dengan titip buku untuk Saroh dan meninggalkan 3 porsi Kicak untuk nenek. Aku juga pamit ke Saroh lewat sms dan aku pacu sepeda motorku.
Perjalanan aku tempuh dengan senang, sesampai di Tulungagung aku mampir ke Jarakan  rumah pak amir. Karena orangnya belum pulang maka aku batalkan ke sana dan aku lanjutkan perjalanan dan berhenti di masjid yang menjadi tempat aku biasa menunggu clarita, masjid timur SMA 3 tulunggagung untuk shalat magrib. Usai shalat magrib aku pulang dan sampai di rumah pukul 19.10 WIB dengan selamat. Shalat isya’ jamaah dan nonton TV, lalu tidur pukul 24.00 WIB

Pejalanan Malam ke Gunung Srengat MA Ar-Rosyad Balong

Jum’at, 4 maret 2011
Seusai aku melaksanakan shalat jum’at, aku berpamitan dengan bapak untuk mengikuti kegiatan pramuka di Balong. Namun sebelum berangkat aku diminta memijatnya terlebih dahulu 5 menit sebelum aku pergi. Usai memijat bapak aku antarkan Lia terlebih dahulu pulang karena antara rumahnya dengan MTsN Balong searah. Aku mengantarkan Lia sampai depan rumahnya dan setelah itu aku langsung pergi karena aku mau membeli bensin di SPBU Tapan. Aku pun segera meluncur kesana dengan sepeda motorku dan alhamdulillah tidak banyak antrian sehingga aku lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan bensin. Aku membeli sebesar Rp. 10.000,- dengan membayarnya memakai uang Rp. 20.000,-. Usai uang kembalian aku terima aku menuju MTsn Balong langsung untuk melihat acara sudah dimulai apa belum. Sesampai aku di MTsN Balong ternyata anak-anak pramuka masih belum dating sehingga aku menunggu di jembatan utara MTs yang kondisinya memprihatinkan karena beberapa bagian putus diterjang air sungai yang cukup besar beberapa waktu yang lalu.
Aku menunggu sambil duduk di tepi jembatan sambil menengok kea rah ada suara motor atau orang, sehingga membuat kepalaku tengeng apalagi aku belum tidur siang yang cukup, hanya saja tadi saat di masjid ketika waktu khutbah aku tertidur. Pukul 13.30 WIB adik-adik pramuka sudah mulai dating dan akupun menuju ke Sekolahan MTs dan ternyata di sana sudah ada Ro’uf yang tadi saat di jalan ia tidak melihatku. Akhirnya aku berbincang-bincang dengan Ro’uf dan sambil mengamati adik-adik pramuka. Selain itu aku juga meminta beberapa film laga dari notebook yang dibawanya. Pukul 14.30 WIB latihan pramuka di MTs di mulai dan aku hanya mengamati semua karena aku tidak memakai seragam pramuka, hanya saja aku mengambil gambar di sana. Pukul 15.00 WIB aku menuju ke MA Ar-Rosyad dan di sanalah ternyata yang akan mengadakan perjalanan ke gunung Srengat untuk pelantikan. Saat aku datang , kepala sekolah sedang memberikan sambutan pemberangkatan perjalanan semalam. Akupun mengikuti dan setelah sambutan selesai dan acara dibubarkan kepala sekolah menyalami kami. Usai itu beliau pergi.
Adik-adik yang akan melaksanakan perjalanan malam di minta untuk shalat ashar dulu dan aku dengan mas Lutfi, Ro’uf dan Fathur  merancang rute perjalanan dan pos materi apa yang diberikan. Usia ketemu rancangannya, akupun segera mengambil air wudhu dan shalat ashar dengan jamaah. Usai shalat ashar adik-adik dikumpulkan untuk pengarahan lebih lanjut dan menyerahkan HP yang dibawanya agar dijalan tidak SMS atau telpon. Usai itu aku dengan Fathur menuju rumah mas Lutfi untuk mencari angus dari wajan dan dandang yang ada di rumahnya serta mengambil tenda yang ada di rumah mas Gun. Baru setelah itu dengan Fathur meluncur menuju lokasi pos 1, sementara saat di jalan kami melihat adik adik berjalan dalan bentuk barisan per sangga. Sebelum ke pos Ro’uf mampir beli es  dan aku nitip dibelikan., baru setelah itu aku menuju ke lapangan. Saat berada di lapangan, di saat kami sedang asyik ngobrol sambil menunggu adik-adik dating. Datanglah seorang cewek dengan mengenakan rok SMA dan memakai kaos bersama adiknya dengan menggunakan sepeda motor main di TK sebelah lapangan. Aku melihat terpesona dibuatnya karena memang secara kasat mata terlihat seksi. Namun hal itu tak berjalan lama karena ia segera pergi setelah selesai menemani adiknya main.
Sementara itu, Ro’uf pun datang dengan membawa es dan aku langsung mengambil dan meminumnya, dan tidak lama berselang adik-adik pramuka sudah datang. Kami sebagai petugas pos meminta mereka untuk laporan terlebih dahulu dan kemudian memberikan waktu untuk istirahat 5 menit dan setelah itu latihan LBB (baris berbaris). Saat LBB aku dan Ro’uf mengajarinya bagaimana LBB di siplin, cepat dan bertanggungjawab. Karena mereka adalah generasi penerus perjuangan kami mendidik adik-adik. Berbagai formasi telah kami berikan dan di rasa cukup, maka kami memerintahkan mereka untuk melanjutkan perjalanan. Ketika mereka melanjutkan perjalanan akupun dengan pendamping yang lainnya juga melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Kami mengawasi mereka dari jarak tertentu karena mereka semuanya sudah dewasa. Mereka berjalan sambil bernyanyi dan jalannyapun cukup rapi. Kami menunggu di pos 2 yaitu di masjid Sumber Sari  dan aku sambil menunggu mencoba membaca buku, mengabadikan masjid tersebut sambil menikmati es lagi. Cukup lama menunggu dan ketika menjelang magrib tiba ternyata pos pemberhentiannya di pindah di masjid yang lebih selatan dan akupun ikut pindah.
Kami sampailah di masjid barat jalan dan waktu itu adzan sudah selesai dan tak lama kemudian sudah iqomah. Adik-adik dikumpulkan dalam barisan dan diberikan pengarahan. Setelah itu di minta untuk shalat magrib berjamaah. Akupun segera mengambil air wudhu dan aku shalat jamaah dengan masyarakat setempat, sementara adik-adik masih wudhu dan jamaah dengan pendamping di babak ke 2 shalat. Usai shalat dan dzikir aku memfoto mereka dan kemudian persiapan untuk perjalanan selanjutnya. Baru setelah mereka selesai shalat, dibariskan dan kemudian pengarahan serta pemberian hadiah berupa crongesan angus dan lipstick di wajahnya sebelum berangkat. Tidak lama kemudian melanjutkan perjalanan dengan suasana gelapnya malam yang diiringi suara motor juga antusias masyarakat yang menyaksikan perjalanan kami.
Setapak demi setapak akhirnya mereka sampailah di bawah gunung yang di tuju. Beristirahat dan melaksanakan shalat isya’ berjamaah yang menjadi agenda selanjutnya. Setelah shalat isya’ mereka menyelesaikan ujian SKU dan juga masak dengan peralatan yang di bawa. Akupun tak mau kalah untuk ikut masak mie yang telah aku bawa. Perlengkapan yang telah disiapkan membuat kami semakin semangat, makan bareng, minum bareng, dan istirahat bareng-bareng. Tidak luput pula hujan membasahi kami yang ketika itu sedang beristirahat. Setelah istirahat cukup dan perut sudah terisi dengan mie dan roti serta minuman, kami menuju lokasi yang berada di kaki gunung yang tempatnya gelat gulita tanpa penerangan selain senter. Adik-adik di sini di gembleng dengan berbagai ilmu pramuka, dengan membentuk barisan mereka diuji dengan melihat penampakan, ada yang berani dan ada yang tidak. Setelah itu membentuk lingkaran dengan salah seorang pendamping berada ditengah. Mereka diminta membayangkan apa yang telah mereka perbuat selama ini, sudah memberikan sesuatu untuk orang tua atau belum?, sudah benarkah atau masih banyak kesalahan. Mereka yang mampu membayangkan menangis tersedu-sedu dan puncak acara yaitu membuat mereka mengakui kesalahan yang padahal tidak membuat kesalahan sehingga membuat Pembina merasa kecewa dan marah yang akhirnya Pembina mutung mau pulang. Motorpun sudah dipacu tapi adik-adik melarangnya dengan menangis lebih keras lagi. Karena tak kunjung mau mengakui kesalahan, akhirnya diminta membaca selembar kertas yang di subek jadi dua. Mereka bertiga yang di paksa membacapun dengan tersedu-sedu membaca” hari ini adalah ulang tahunku, mohon doanya ya tean.” Intinya itu, aku lupa lengkapnya. Akhirnya kalimat itu diulang oleh salah satu pendamping dan kemudian sorak dan nyanyian selamat ulang tahun kami ucapkan. Karena tepat hari ini adalah hari ulang tahun mereka. Mereka tak mampu menahan tangis bahagia yang kami berikan berupa surprise itu. Setelah cukup lega akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang dengan adik-adik tetap berjalan kaki. Aku menemani mereka tidak lama. Karena aku harus menyediakan waktu untuk istirahat. Aku menuju ke sekolahan lebih dulu, dengan membawa tenda aku pulang dan sesampai di sekolahan tenda aku taruh diteras dan kemudian aku menuju ke sambi untuk membeli makan buat sahur karena pagi aku puasa. Setelah makan nasi tahu aku kembali ke sekolahan MA Ar-Rosyad dan kemudian tidur di masjid.
Adzan subuh aku bangun dan kemudian mengambil air wudhu serta melaksanakan shalat sunah dan juga shubuh berjamaah. Setelah itu aku memindahkan foto dengan menggunakan notebook milik Ro’uf serta berbincang-bincang dengan adik-adik peserta yang juga sudah bangun dan merasa kakinya kayak mau mati. Usai itu ke rumah mas Gun dan di sana nonton tv sebentar serta Ro’uf dan Bidayah makan nasi pecel. Karena aku harus pulang dimana rencana temanku sekamar mau jalan-jalan ke Surabaya maka aku pulang dan aku tinggalkan mereka. Sesampai di rumah aku nonton tv lagi dan istirahat. Capek.
Jadwal Kuliah Semester Ganjil Manajemen 3 UNP Kediri
Senin                  Pemasaran Jasa
Selasa                Manajemen Koperasi,
Rabu                  Manajemen Operasi, Metodologi Reseach
Kamis                Kewirausahaan
Jum'at                Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Komunikasi Bisnis

Thursday, March 10, 2011

Pengobatan Alam Jiwa

Banyak sekali orang-orang dewasa ini yang memiliki penyakit yang sangat komleks. Sehingga mereka semakin takut akan penyakit yang tak akan mampu diobatinya. penyakit Demam yang tinggi, Hati yang Bengkak, Diabetes maupun jenis penyakit yang lainnya. Mereka berbondong-bondong pergi ke dokter hanya untuk kesembuhannya. Berbagai obat dan terapi mereka lakukan, baik obat generik maupun herbal mereka minum. Berbagai pemeriksaan mereka lakukan untuk mengetahui penyakitnya dan perkembangan penyembuhannya.

Ada yang tak puas dengan pengobatan yang telah dilakukan ke dokter karena tak kunjung sembuh, dunia mistik atau klenik mereka lakukan, pergi ke dukun untuk meminta obat atau doa dengan bantuan parewangan atau jin. bahkan apa yang diperintahkan oleh sang dukun untuk melakukan ritual yang tak wajarpun dilakukan. menaruh tumbal lah, mandi air kembang 7 rupalah, bakar menyan atau apapun.

Namun, di sini saya akan memperkenalkan pengobatan pengobatan yang pernah saya lakukan kepada beberapa orang yang telah saya bantu penyembuhannya. Dan semuanya tidak lepas dari Kuasa Sang Maha Kuasa.  Adapun caranya adalah
1. Dekati pasien dengan pendekatan kekeluargaan
2. Tanyakan apa yang menjadi keluhannya
3. Tanyakan pula apa yang menjadi keinginannya yang selama ini belum terpenuhi. Karena ini sangat penting untuk mengidentifikasi penyakit yang dideritanya
4. Yakinkan Pasien, apakah ingin sembuh atau tidak. kalau ingin sembuh maka lanjutkan dan kalau belum ada respon maka tanyakan terus dan yakinkan agar yakin tuk sembuh
5. Bila sudah yakin mau sembuh, maka langkah selanjutnya adalah pintalah untuk berbaring pasien tersebut
6. Mintalah pada pasien untuk memejamkan mata
7. Bisikkan kata-kata Motivasi penyembuhan dan yakinkan lagi untuk melawan penyakitnya
8. Mintalah dengan keyakinannya untuk sembuh tersebut sambil memintanya membuat api dalam jiwanya, api dalam tubuhnya dan api dalam pikirannya.
9. Mintalah untuk memperbesar apinya dan mintalah untuk membakar penyakitnya
10. Bila api sudah membakar Tubuhnya, insyaallah penyakit akan pergi dan kesembuhan akan di dapatkan.


Semoga berhasil Pengobatan Alam Jiwa  yang telah saya sampaikan. pengobatan ini adalah murni tanpa obat, tapi keyakinanlah yang mengobatinya.



Salam Penulis

pujangga yang tak sampai

ketika aku mencintai seseorang
hatiku terpaku dengan satu kesukaan
ketika hati sudah terbelenggu
tak kuasa aku berpaling

dari segenggam kata yang aku ucap
dari sejuta rasa yang ku rasa
tidak mampu aku membuatnya
jatuh dalam pelukkan cintaku
gadis cantik nan jelita

aku hanya manusia sebatang kara
tiada teman dalam menaungi cinta
karena semua dah tak perduli
pa lagi ia yang aku cinta
kini aku merana dan menderita

namun aku yakin akan kekuatannya
aku tak akan menyerah tuk berkarya
aku akan ungkapkan segala rasa
dalam pena hitam diatas kertas putih
bahwa Tuhan masih sayang padaku
dan mencarikan yang terbaik untukku

meskipun cintaku tak sampai
meski aku kecewa dan merana
namun aku bahagia
karena Tuhan ada di dalam jiwa ku

jiwa hamba yang tulus
mencari kesucian cinta dan keikhlasan
menuju ridha-Nya

Monday, March 7, 2011

KISI-KISI HATI: Resep masakan langka tapi maknyos: Jamur melinjo, mantap!

jamur mlinjo atau jamur so banyak sekali terdapat di kebun yang tumbuh pohon mlinjo, hanya saja kalau mengandalkan air hujan tumbuhnya tidak pasti, ada kemungkinan bisa tumbuh cepat bila di siram dengan air biasa, dengan cara di kocori. memang rasanya sangat nikmat apalagi di campur dengan bahan yang lainnya. mantaaaaaaaaaaaaaaaaap